Khutbah Jumat: Anak Shalih Berawal dari Orang Tua yang Mendoakan dan Memberi Teladan

Khutbah I

الحمدُ للهِ الَّذِي أَمَرَ بِالْبِرِّ وَالْإِحْسَانِ، وَنَهَىٰ عَنِ الْعُقُوقِ وَالْعُدْوَانِ، وَجَعَلَ الْأَبْنَاءَ أَمَانَةً فِي أَعْنَاقِ الْآبَاءِ، لِيَكُونُوا قُرَّةَ عَيْنٍ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ الْمُقَصِّرَةَ بِتَقْوَىٰ اللَّهِ، فَإِنَّهَا وَصِيَّةُ اللَّهِ لِلْأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ، قَالَ تَعَالَىٰ :وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنْ اتَّقُوا اللَّهَ

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah,

Saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Takwa yang membuahkan ketaatan lahir dan batin, dalam setiap aspek kehidupan. Sebagaimana firman Allah SWT:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنََ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hasyr: 18)

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah,

Setiap orang tua mendambakan anak-anak yang shalih dan shalihah. Anak yang tidak hanya membanggakan dalam pencapaian dunia, tetapi juga menjadi penyejuk hati dalam agama dan akhlaknya. Namun, membentuk pribadi anak yang shalih tidak cukup hanya dengan nasihat lisan atau teguran sesekali, melainkan harus dimulai dengan dua fondasi utama: doa yang tulus dan keteladanan yang nyata.

Lihatlah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam—seorang ayah yang mulia, seorang nabi, hamba pilihan Allah. Dalam hidupnya, beliau tidak pernah melupakan untuk mendoakan anak-anak dan keturunannya. Ini menunjukkan bahwa seorang orang tua yang baik bukan hanya mendidik dengan kata dan perbuatan, tetapi juga dengan doa yang istiqamah dipanjatkan kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah abadikan doa beliau:

رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku termasuk orang-orang yang mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (Q.S. Ibrahim: 40)

Doa seperti ini bukan sekadar lafaz yang diucapkan di bibir, melainkan cerminan dari harapan yang dalam dan tulus seorang ayah terhadap masa depan anaknya. Di balik setiap kata doa itu tersimpan kecintaan, kekhawatiran, dan cita-cita mulia agar anak menjadi pribadi yang dekat dengan Allah. Doa seorang ayah adalah senjata luar biasa yang menghujam langit dengan penuh keyakinan. Doa seorang ibu adalah jeritan hati yang menembus langit, membawa harapan dan cinta yang tak terbalas oleh dunia. Kedua doa ini, jika dipanjatkan dengan penuh keikhlasan, menjadi pelita bagi anak-anak di setiap langkah kehidupannya.

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah,

Nabi Muhammad ﷺ pun mengajarkan kita untuk tidak meremehkan doa orang tua terhadap anak. Beliau bersabda:

ثَلاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ. رواه أبو داود والترمذي

“Tiga doa yang mustajab tanpa keraguan padanya: doa orang tua untuk anaknya, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya.”

Namun, wahai kaum Muslimin, doa saja tidaklah cukup apabila tidak disertai dengan ikhtiar nyata. Doa adalah awal yang sangat penting, tetapi keteladanan adalah bentuk nyata dari pendidikan yang hidup. Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar bukan dari ceramah panjang, melainkan dari apa yang mereka lihat setiap hari di rumah. Pendidikan terbaik bukan hanya pada lisan, melainkan pada perbuatan yang terus mereka saksikan.

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah,

Seorang anak yang setiap hari melihat ayahnya bangun untuk shalat Subuh, membuka mushaf Al-Qur’an, berkata jujur meski dalam kondisi sulit, menyapa tetangga dengan sopan, dan tidak mudah marah—akan secara perlahan menanamkan nilai-nilai itu dalam jiwanya. Sebaliknya, nasihat untuk shalat, membaca Al-Qur’an, atau berkata jujur akan kehilangan makna bila tidak dibarengi dengan perbuatan yang sejalan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ , كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُواْ مَا لَا تَفْعَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S. ash-Shaff: 2–3)

Ayat ini bukan hanya teguran bagi para pendusta besar, tapi juga bagi siapa saja yang menyuruh tanpa mencontohkan. Dan dalam konteks keluarga, orang tua yang memerintah tapi tidak memberi contoh akan kehilangan wibawa dan pengaruh. Nabi Muhammad ﷺ juga menegaskan pentingnya peran orang tua sebagai pemimpin rumah tangga:

كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ…

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya…”

Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah,

Kepemimpinan dalam rumah tangga bukan hanya soal pengambilan keputusan, tetapi tentang bagaimana menjadi suri teladan bagi istri dan anak-anak. Rumah yang dipenuhi keteladanan akan menjadi madrasah terbaik bagi pertumbuhan iman dan akhlak anak-anak kita. Sebab, sebagaimana ditegaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin,

فَإِنْ عُوِّدَ الْخَيْرَ وَعُلِّمَهُ، نَشَأَ عَلَيْهِ، وَسَعِدَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Jika orang tua membiasakan dan mengajarkan kebaikan, maka anak akan tumbuh dalam kebaikan, dan bahagialah orang tuanya di dunia dan akhirat.”

Oleh karena itu, peran orang tua tidak hanya mendidik secara teori, tetapi juga melalui praktik keseharian yang mencerminkan nilai-nilai Islam. Keteladanan akan membentuk karakter anak secara alami. Anak-anak lebih mudah menyerap nilai dari apa yang mereka lihat dibanding dari apa yang mereka dengar. Maka membangun suasana rumah yang penuh nilai, kasih sayang, dan kesalehan adalah investasi besar untuk masa depan mereka.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita orang tua yang mendoakan anak-anak dengan ikhlas, dan menjadi contoh nyata bagi mereka dalam iman, ibadah, dan akhlak. Semoga anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang shalih dan shalihah, penyejuk mata di dunia, penolong di akhirat. Aamiin…

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكمُ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ مِنْ كُلَّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغفِرُوْهُ؛ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيُم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ

أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُم تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *